TIPS MENGHINDARI PENIPUAN

TIPS MENGHINDARI PENIPUAN (TERUTAMA DALAM BERJUALAN ONLINE)


Alhamdulillah.. akhirnya saya lebih ada sedikit waktu untuk membuka laptop dan mencoba menulis untuk berbagi pengalaman dan tips kepada para pembaca dan customer setia www.supplierhanduk.com.

Pada kesempatan kali ini (tertanggal 7 November 2014) saya, Hussein (Owner of Supplier Handuk Murah Berkualitas) ingin berbagi cerita dan pengalaman saya, dimana pengalaman itu sempat membuat saya sedikit stress dan terpuruk. Permasalahan apa itu? Adalah pengalaman pahit (yang akan berbuah manis, insyaAllah ) berupa tertipu barang senilai 55 juta rupiah!! (woow! jumlah yang sangat besar dan fantastis bagi seorang pedagang kecil seperti saya! ). Loh kok Bisa? Bagaimana ceritanya? Yuk jangan selesai baca sampai di sini . Mari kita baca pelan-pelan alur cerita yang akan saya paparkan berikut ini!

Sharing kali ini adalah terfokus pada berbagi cerita dan sedikit tips kepada khususnya para pebisnis dan pedagang online agar tidak tertipu oleh para pembeli, entah dari para pembeli baru maupun dari para pembeli yang sudah biasa langganan

Naskah ini akan lebih banyak "bercerita" dengan maksud agar bisa memahami prosedur dan modus / cara penipuan. Yang salah satu contohnya itu adalah melalui naskah cerita saya ini. Dan mungkin juga siapa tahu dengan malalui pemaparan cerita saya ini, anda-anda bisa membantu saya menemukan pelaku. Atau juga setidaknya anda bisa menghindari cara-cara penipuan seperti yang saya alami.

TIPS MENGHINDARI PENIPUAN OLINE

 TIPS MENGHINDARI PENIPUAN
Saat itu, seperti kebiasaan sehari-harinya, saya selalu dapat telepon, sms, bbm invitation, email, bbm chat dari para calon customer maupun dari yang sudah biasa langganan. Dan seperti biasanya, para calon pelanggan biasanya sering melontarkan banyak pertanyaan. Singkat cerita, saya dapat sms dari seseorang yang mengaku dari Tegal - Jawa Tengah. Ya, orang itulah yang nantinya berperan sebagai "penipu" dalam cerita saya kali ini .

Panggil saja "Si Penipu", adalah sebutan yang sangat pantas dinisbatkan kepada aktor utama sang pemeran antagonis dalam naskah narasi realiti ini. Si Penipu awalnya beraksi layaknya para calon pembeli yang banyak bertanya tentang produk handuk dan harga-harganya yang dijual di lapak jualan online SupplierHanduk.com milik saya ini. Layaknya para calon pembeli kebanyakan pula, Si Penipu yang saat itu menyamar/mengaku bernama "Isnaeni" (ingat! berjenis kelamin perempuan ya... ) sempat pula berpura-pura menawar-nawar harga produk-produk handuk yang saya jual (Hmmm... pintar sekali aktingnya yak!? ).

Aktivitas bertanya-tanya dan menawar-nawar harga saat itu berlangsung hingga beberapa hari. Sebuah sekenario yang rapi untuk dapat mengelabuhi dan mengecoh seorang pedagang online (yang belum pernah tertipu sebelumnya) seperti saya. Sekenario itu ia mulai lakukan sejak hari Selasa, 7 Oktober 2014. Dengan menggunakan kartu SIM bernomor 085855124777 Si Penipu (dengan nama samaran "Isnaeni") itu mengawali SMS-nya dengan kata-kata berikut: "ass pak husen kalau handuk yang murah tapi bagus ukuran 30 x 60...kena diharga berapa pak?." Sebagai seorang pedagang yang ingin jualannya laku, tentunya respon cepat dan ramah dalam melayani calon pembeli merupakan trik utama yang tidak boleh tidak diperhatikan. Maka dari itu, saya layani sebagaimana mestinya yang saya lakukan kepada semua calon pembeli.

Tidak hanya bersembunyi melalui SMS, berkali-kali Si Penipu juga menampakkan suaranya dengan menelpon saya. Namun nomor yang digunakan adalah nomor yang berbeda, yaitu 081370297333, dimana nomor tersebut dalam sekenarionya adalah bertindak sebagai nomor suami si Penipu. Layaknya orang yang memang butuh produk saya, dan ingin membelinya, telepon juga tidak lepas dari yang namanya "tanya produk, nego harga, tanya ongkos kirim, dll". Maka dari situ, tidak muncul kecurigaan sama sekali di benak saya kepada Si Penipu pada waktu itu.

Hingga berlangsung beberapa hari aksi sekenario penipuan tersebut, Si Penipu akhirnya nelpon di hari hari Kamis (untuk menunjukkan keseriusannya memesan handuk di saya). Saya yang biasa meminta DP 50% kepada para pembeli, akhirnya mau-mau saja di DP 5 juta dari total transaksi sebesar 70 jutaan lebih pada waktu itu. DP diberikan dengan transfer uang ke rekening saya melalui setoran tunai di suatu bank. Dalam benak saya pada waktu itu, walau DP 5 juta (yang notabene tidak bisa dikatakan uang kecil) tapi telah menunjukkan bahwa orang tersebut (Si Penipu) memang serius order. Ditambah lagi Si Penipu meminta saya langsung yang mengirimnya ke tempatnya. Si Penipu berasalan agar sama-sama aman dan bisa saling percaya. Dan juga pada waktu itu saya rasa memang masuk akal juga. Saya pribadi juga akan melakukan hal yang sama jika saya yang berada pada posisi sebagai pembeli. Transaksi yang bernilai besar, tentunya saya pribadi juga tidak akan mudah menyerahkan DP yang juga bernilai besar. Lebih-lebih itu dipesan melalui online, dan kita belum pernah bertransaksi sebelumnya (belum ada kepercayaan / belum saling kenal).

.....bersambung.

Mohon maaf, penyelesaian artikel ini butuh banyak waktu. Jadi insyaAllah akan segera saya rampungkan. Yang penting terpublis dulu agar bisa segera diindeks oleh google


Salam redaksi:
www.supplierhanduk.com


KOLOM ARTIKEL BERMANFAAT

Artikel-artikel yang lain »
 
hubungi kamiAMBIL DISKONnya! sekarang juga